Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Kamis, 05 Januari 2017

MAKALAH FILSAFAT ILMU
Keterkaitan antara Filsafat Ilmu dengan Akuntansi
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Disusun Oleh :
ASHARI RAMADHAN
8335162973
2016
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
BAB II
2.1 Sejarah Akuntansi ..................................................................................... 3
2.1 Sejarah Filsafat Ilmu ................................................................................. 4
BAB III
3.1 Keterkaitan antara Filsafat Ilmu dengan Perkembangan Akuntansi .......... 6
BAB IV
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….…10
1
BAB I
1.2 Latar Belakang
Filsafat Imu adalah alat mencari kebenaran dari berbagai fenomena, member
pengertian tentang hidup, memberikan ajaran tentang moral dan etika, menjadi inspirasi
dan pedoman untuk berbagai aspek kehidupan. Filsafat ilmu adalah cabang dari filsafat
yang banyak digunakan sebagai pijakan untuk mengembangkan ilmu yang merupakan
bagian dari ontologi yang membicarakan apa yang diketahui, berarti apa yang mendjadi
bidang studi ilmu. Epistimologi membicarakan apa yang ingin kita ketahui maka
epistimologi membicarakan bagaimana mendapatkan objek itu secara mendalam
melalui segenap proses yang terlibat dalam usaha memperolehnya, yang dapat diicapai
dengan metode keilmuan. Sedangkan axiology membicarakan tentang kegunaan ilmu
atau teori tentang nilai.
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang filsafat yang telah banyak digunakan
oleh para pakar akuntansi untuk mengembangkan bidang akuntansi. Perkembangan
pemikiran akuntansi dan teori akuntansi sangat dipengaruhi oleh asumsi-asumsi dasar
yang digunakan. Permasalahan perkembangan ilmu akuntansi banyak muncul karena
ilmu akuntansi merupakan kategori ilmu sosial yang bergerak dinamis mengikuti
perkembangan lingkungan sosial, dimana ilmu tersebut diterapkan. Namun pada
perkembangannya banyak yang menyoroti dimanakah kedudukan disiplin ilmu
akuntansi dalam struktur ilmu pengetahuan. Oler and Skousen membagi topik
penelitian akuntansi menjadi beberapa topik, antara lain akuntansi keuangan, akuntansi
manajerial, pengauditan, perpajakan, governance. Sebuah penelitian dapat dikatakan
sebagai penelitian akuntansi, jika penelitian tersebut menunjukkan pengaruh kejadian
ekonomi terhadap proses pengiktisaran,analisis, pemverifikasian dan pelaporan
informasi keuangan yang terstandar, serta pengaruh dari informasi yang disajikan
terhadap kejadian ekonomi (economic events).
Teori akuntansi kadang-kadang dibingungkan dengan pengertian positif dan
normative. Teori positif berusaha menjelaskan informasi apa yang seharusnya
dikomunikasikan dan bagaimana akuntansi tersebut akan disajikan. Sehingga teori
2
positif berusaha menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam
proses penyajian informasi keuangan kepada para pemakai dan bukan menjelaskan
tentang apakah informasi keuangan itu dan mengapa hal tersebut terjadi. Sebaliknya
tujuan pendekatan teori normatif berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan
bagimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada para pemakai
informasi akuntansi atau dengan kata lain pendekatan teori normatif bukanlah untuk
memberikan anjuran mengenai bagaimana praktik akuntansi seharusnya, tetapi untuk
menjelaskan mengapa praktik akuntansi mencapai bentuk seperti keadaannya sekarang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut :
Bagaimana keterkaitan antara filsafat ilmu dengan perkembangan akuntansi?
3
BAB II
2.1 Sejarah Akuntansi
Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk
mengkomunikasikan posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada
pihak yang berkepentingan. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar
modal besar, baik domestik maupun internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan
sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14
dan 15.
Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar
double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria
proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat
bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia
hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan
mempublikasikannya.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat,
kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai
suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi
semakin terasa di dunia barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah
nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional
dan aturan profesional.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukti
yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak
1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa
dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta
Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda
sekitar 17 atau sekitar tahun 1642. Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi
di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang
dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta. Pada era ini Belanda
mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entrybookkeeping) sebagaimana
4
yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang
merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan
penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini.
2.2 Sejarah Filsafat Ilmu
Istilah filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab),
philosophy (Inggris), philosophia (Latin), philosophie (Jerman, Belanda, Perancis)
Semua istilah itu bersumber dari pada istilah Yunani philosophia. Istilah Yunani philien
berarti mencintai sedangkan philos berarti teman. Selanjutnya istilah sophos berarti
bijaksana, sedangkan Sophia berarti kebijaksanaan.
Sedangkan kata ilmu merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris;
science. Kata science berasal dari kata latin scientia yang berarti pengetahuan. Kata
scientia ini berasal dari kata kerja scire yang artinya mempelajari, mengetahui.
Namun Jujun Suryasumantri mengemukakan bahwa ilmu adalah merupakan
suatu pengetatahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah
tersebut tidak lagi merupakan misteri. Penjelasan ini memungkinkan kita untuk
meramalkan apa yang akan terjadi. Dengan demikian, penjelasan ini memungkinkan
kita untuk mengontrol gejala tersebut.Filsafat ilmu adalah cabang dari ilmu filsafat.
Kalau didefinisikan filsafat ilmu adalah refleksi mendasar dan integral mengenai
hakekat ilmu pengetahuan itu sendiri.
Filsafat ilmu sebagai bagian integral dari filsafat secara keseluruhan
perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan filsafat itu sendiri
secara keseluruhan. Menurut Lincoln Cuba, sebagai yang dikutip oleh Ali Abdul Azim,
bahwa kita mengenal tiga babak perkembangan paradigma dalam Filsafat Ilmu di Barat
yaitu era prapositivisme, era positivisme dan era pasca modernisme. Era prapositivisme
adalah era paling panjang dalam sejarah Filsafat Ilmu yang mencapai rentang waktu
lebih dari dua ribu tahun.
Dari sejarah panjang filsafat, khususnya Filsafat Ilmu, perkembangannya terbagi ke
dalam empat fase sebagai berikut:
1. Filsafat Ilmu zaman kuno, yang dimulai sejak munculnya filsafat sampai dengan
munculnya Renaisance.
2. Filsafat Ilmu sejak munculnya Rennaisance sampai memasuki era positivism.
5
3. Filsafat Ilmu zaman modern, sejak era positivisme sampai akhir abad
kesembilan belas.
4. Filsafat Ilmu era kontemporer yang merupakan perkembangan mutakhir, Filsafat
Ilmu sejak awal abad kedua puluh sampai sekarang.
Pada zaman modern Filsafat dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak
keseluruhan Filsafat modern itu mengambil warna pemikiran. Filsafat sufisme
Yunani, sedikit pengecualian pada Kant. Paham-paham yang muncul garis besarnya
adalah rasionalisme, idealisme, dan empirisme. Tokoh-tokoh filsafatyang terlahir di
zaman ini antara lain: A. Comte, William James, Cl. Lévi-Strauss, J. Lacan dan M.
Faoucault dan lain-lain.
6
BAB III
3.1 Kaitan antara Filsafat Ilmu dengan Perkembangan Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan
lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai
"bahasa bisnis". Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah
pembukuan.
Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam suatu profesi tertentu
sebagai aspek dalam axiology atau bagaimana ilmu akuntansi tersebut digunakan.
Dalam aspek epistemology ilmu akuntansi menjabarkan bagaimana langkah langkah
atau proses dalam pembuatan suatu laporan keuangan dan bagaimana suatu transaksi
saling mempengaruhi dalam suatu laporan keuangan. Dalam aspek ontology, ilmu
akuntansi menjelaskan apa isi atau hal yang di telaah dalam ilmu akuntansi tersebut.
Tinjauan filosofis diharapkan mampu melihat dan menghayati akuntansi secara
menyeluruh. Berikut beberapa aspek antara filsafat ilmu dan ilmu akuntansi yang
memiliki keterkaitan :
1. Aspek Ontology
Ontologi adalah reori dari cabang filsafat yang membahas tentang realitas.
Realitas ialah kenyataan yang selanjutnya menjurus pada suatu kebenaran. Bedanya
realitas dalam ontologi ini melahirkan pertanyaan-pertanyaan : apakah sesungguhnya
hakikat dari realitas yang ada ini; apakah realitas yang ada ini sesuatu realita materi
saja; adakah sesuatu di balik realita itu; apakah realita ini monoisme, dualisme, atau
pluralisme. Ontology membuat manusia berfikir kritis mengenai realitas yang ada.
Hal yang di telaah atau yang menjadi isi dari ilmu akuntansi sebagai salah satu
aspek ontology dalam ilmu akuntansi adalah prinsip akuntansi yang dikembangkan oleh
asumsi dasar bagi proses akuntansi, prinsip akuntansi yang di jadikan standar universal,
unsur dasar persamaan akuntansi dalam suatu laporan keuangan, dan jenis jenis laporan
keuangan yang umum.
7
Prinsip akuntansi yang berlaku umum dikembangkan oleh asumsi asumsi dasar
bagi proses akuntansi yaitu :
1) Asumsi satuan uang (monetary unit assumption), menyaktakan bahwa hanya
data transaksi yang dapat diungkapkan dalam satuan uang yang di masukan
kedalam catatan catatan akuntansi.
2) Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption), menyaktakan bahwa
aktivitas entitas dipisahkan dan dibedakan dari aktivitas aktivitas para
pemiliknya dan entitas entitas ekonomi lainnya.
2. Aspek Epistimology
Epistemologi adalah sebuah kajian yang mempelajari asal mula, atau sumber,
struktur dan metode pengetahuan. Epistemologi berusaha menjawab bagaimana proses
yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana
prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan
yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara atau
tehnik atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang
berupa ilmu?
Dalam aspek epistemology ilmu akuntasi menggunakan berbagai matode sesuai
kebutuhannya. Contohnya matode induktif digunakan pada saat pengambilan keputusan
dengan melihat laporan tersebut, pihak berwenang akan menyimpulkan langkah apa
yang akan di ambil. Matode positivisme digunakan ketika akan membuat sebuah
laporan keuangan harus menggunakan data yang ada atau yang telah di ketahui dengan
bukti yang akurat berupa nota, dll.
Hal hal mendasar dari seluruh proses akuntansi untuk mendapatkan hasil yang
benar adalah persamaan akuntansi dasar dimana : Aset = Kewajiban + Ekuitas.
3. Aspek Aksiologi
Aksiologi membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan
yang didapatkannya. Aksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif dalam
pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan.
Para akuntan dan auditor dapat menghindari dilema etika dengan memiliki
pemahaman yang baik tentang pengetahuan etika. Hal tersebut memungkinkan mereka
dapat membuat pilihan yang tepat. Mungkin hal itu tidak berdampak baik bagi
8
perusahaan tetapi dapat menguntungkan masyarakat yang bergantung pada akuntan atau
auditor. Aturan kode etik yang ada menjadi panutan bagi akuntan dan auditor untuk
mempertahankan standar etika dan memenuhi kewajiban mereka terhadap masyarakat
profesi dan organisasi yang mereka layani. Beberapa bagian kode yang disoroti adalah
integritas dan harus jujur dengan transaksi mereka, objektivitas dan kebebasan dari
konflik kepentingan, kebebasan auditor dalam penampilan dan kenyataan, penerimaan
kewajiban dan pengungkapan kerahasiaan informasi non luar, kompetensi serta
memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pekerjaannya.
9
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam
memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan
untuk membangun teori ilmiah. Perkembangan ilmu akuntansi tidak terlepas dari
perkembangan ilmu filsafat, karena ilmu akuntansi merupakan cabang dari ilmu filsafat
itu sendiri, oleh karena itu keduanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi.Ilmu
akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam suatu profesi tertentu sebagai aspek
dalam axiology atau bagaimana ilmu akuntansi tersebut digunakan. Dalam aspek
epistemology ilmu akuntansi menjabarkan bagaimana langkah langkah atau proses
dalam pembuatan suatu laporan keuangan dan bagaimana suatu transaksi saling
mempengaruhi dalam suatu laporan keuangan. Dalam aspek ontology, ilmu akuntansi
menjelaskan apa isi atau hal yang di telaah dalam ilmu akuntansi tersebut. Akuntansi
disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita
mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita
di dalam mengelola keuangan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://pejuangkita.blogspot.co.id/2010/10/ontologi-epistemologi-dan-aksiologi.html
(Diakses tanggal 29 Desember 2016)
http://knowledgeisfreee.blogspot.co.id/2015/12/makalah-hubungan-filsafat-denganilmu.
html (Diakses tanggal 29 Desember 2016)
http://www.academia.edu/9790913/Makalah_Filsafat_Ilmu_dan_Pemikiran_Akuntansi
(Diakes tanggal 30 Desember 2016)
https://josuavssitorus.wordpress.com/2016/01/04/etika-dalam-akuntansi-keuangan/
(Diakes tanggal 30 Desember 2016)
Abdullah,2007. Peran Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Teori Akuntansi. Jurnal
Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik Vol. 4, No.1
Suriasumantri S. Jujun, 2002. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Penerbit:
Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar